Rabu, 27 Agustus 2014

Rumah Pompa Senilai Rp 1,1 Triliun akan Dibangun di Kali Sentiong

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengurangi musibah banjir di kawasan Kali Sentiong, Ancol dan Gunung Sahari, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera membangun satu buah rumah pompa di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pembangunan yang menghabiskan dana sebesar Rp 1,1 triliun akan menggunakan dana kewajiban pengembang yaitu PT Manggala Krida Yhuda (MKY).

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, SM Robert Rajaguguk mengatakan sebenarnya untuk menanggulangi musibah banjir rob akan dibangun lima buah rumah pompa di sekitar wilayah Jakarta Utara.
Kelima rumah pompa yang akan dibangun yakni, Sentiong, Haylay-Marina, Karang, Angke, dan Kamal Muara. Namun, untuk tahap awal akan dibangun di Kali Sentiong. Lokasi tersebut bahkan akan dijadikan percontohan. Ditargetkan pembangunan rumah pompa akan rampung selama dua tahun.
"Ini akan dibuat master rumah pompa di Kali Sentiong. Dananya sendiri berasal dari pengembang yaitu PT MKY," kata Robert saat konferensi pers di Gedung Dinas PU DKI Jakarta, Jalan Jati Baru, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2014).
Dalam satu rumah pompa akan diisi oleh 12 pompa penyedot air. Bangunan rumah pompa diperkirakan akan menggunakan lahan seluas 10.000 meter kubik. Rumah pompa itu dapat digunakan masyarakat untuk beraktiftas sebagai ruang publik.
"Kita akan buat berbeda dari yang lainnya. Kita membangun tidak menggunakan lahan. Tapi kita akan bangun diatas kali. Tepatnya diatas Jalan RE Martadinata," ucapnya.

Dengan pembangunan lima pompa di hilir sungai, diharapkan dapat mengurangi musibah banji sebanyak 24 persen.
Konsultan Dinas PU dari Lapi ITB, Hernawan mengatakan, di rumah pompa Sentiong akan dipasang sebanyak 12 pompa dengan kapasitas masing-masing pompa 10 kubik per detik. Diperkirakan pada akhir 2015 rumah pompa tersebut sudah bisa berfungsi. "Alternatif pembelian pompa asal Eropa, Korea, dan Jepang. Nanti dilihat mana yang terbaik," ujarnya.
Rumah pompa ini akan dibangun diatas kali, sehingga tidak membutuhkan pembebasan lahan. Selain itu, nantinya lahan paling atas akan dibuat untuk public area. Bangunan yang akan dibuat yakni dengan lebar 50 meter dan panjang 200 meter.
"Kalau satu pompa yang di waduk yang ada hanya bisa menampung 1,5 kubik air per detik. Sedangkan satu pompa yang akan dibangun bisa menampung 10 kubik air per detik," ucapnya.
Sementara itu, Deputi Direktur PT MKY, Djen Rizal mengatakan, pihaknya merupakan salah satu perusahaan yang akan melakukan reklamasi pantai. Reklamasi dilakukan di pulau L dan belum dikerjakan. "Ini memang kewajiban, kontribusi pengembang, yang namanya kontribusi tidak ada yang mundur. Jadi kita kerjakan saja dulu kewajibannya," kata Rizal.(Bintang Pradewo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar