TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara
Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meminta kepada wartawan dan media massa
untuk benar-benar memberitakan para calon pemimpin dengan adil dan
benar. Media massa diharapkan dapat mengungkapkan fakta-fakta dan rekam
jejak para calon presiden pengganti SBY dengan benar tanpa ada calon
yang dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi prestasinya.
“Kami mengharapkan agar media itu bisa adil dalam memberitakan
seseorang sesuai fakta tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan sehingga
bangsa ini bisa menentukan pilihannya dengan benar tanpa harus
dipengaruhi oleh opini-opini yang tidak sesuai dengan fakta,” ujar Ruhut
ketika dihubungi wartawan, Rabu (12/3/2014).Rabu, 12 Maret 2014
Banjir Tak Bisa Jegal Popularitas Jokowi Tapi Kasus Bus TransJakarta Rekondisi Bisa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk
menilai popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak akan
terpengaruh oleh masalah banjir yang melanda Ibu Kota. Ia justru
menilai, masalah bus TransJakarta berkarat yang berpotensi menurunkan
popularitas Jokowi.
Langgar Kode Etik, Hakim Ramlan Comel Dipecat
TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Kehormatan Hakim (MKH) hari ini mengadili secara etik hakim tindak pidana korupsi Pengadilan Negeri Bandung Ramlan Comel
di gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2014. Majelis yang
diketuai hakim agung Artidjo Alkostar sepakat memberikan sanksi berat
kepada Ramlan. "Kami rekomendasikan dia diberhentikan dengan tidak
hormat," kata Artidjo saat membacakan putusan. (Baca: Hari Ini, Dua Hakim Terancam Dipecat)
Ahok: Anas jangan sok-sokan bawa pengawal banyak kaya dulu
MERDEKA.COM. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) mengatakan terpilihnya Anas Effendi menjadi wali kota Jakarta
Barat lantaran sudah bertobat, dan berkomitmen untuk melayani masyarakat
dengan baik. Anas pernah diberhentikan menjadi lantaran tidur saat
rapat kerja bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Buka-bukaan Ginanjar, 16 Tahun Bersama Soeharto
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -
Baru kali ini tampaknya Ginandjar Kartasasmita (72) buka-bukaan, bahkan
tertulis pada bukunya yang diterbitkan tahun lalu, "Managing
Indonesia's Transformation: An Oral History" menceritakan pengalamannya
selama 16 tahun menjadi Menteri di jaman Soeharto serta pimpinan Lembaga
Tinggi Negara yang lain.
WWF: Laut China Selatan lebih horor dari Segitiga Bermuda
MERDEKA.COM. Selama ini wilayah lautan yang paling dikenal angker
dan banyak memakan korban pesawat atau kapal hilang atau kecelakaan
adalah Segitiga Bermuda. Segitiga imajiner yang berada di titik San
Juan, Puerto Rico dan Miami (Amerika Serikat) itu dianggap sebagai
wilayah paling menakutkan di perairan di jagat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)